Friday 27 March 2009

Jagoan


ini adalah generasi pertama saya dia lagi
latihan /simulasi ( jangan ditiru yach dengan bercanda dengan adik sepupuhnya. lucu yach


Thursday 26 March 2009

Direktur BUMN ditembak, Idrus Marham Bantah NasruddinTim Sukses JK


Jakarta (SIB)
Politisi Golkar Idrus Marham menyangkal Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen merupakan tim sukses Jusuf Kalla dalam pemilu mendatang. Pembunuhan pada Nasrudin dinilai tak terkait politik.


Nasrudin selama ini dikenal sebagai orang yang mudah bergaul, termasuk dengan politisi. Keluarga besarnya menetap di Makassar, Sulsel.
Berikut petikan wawancara anggota DPR ini dengan wartawan di RSCM, Salemba, Jakpus, tempat jenazah Nasrudin menjalani operasi pengambilan proyektil, Minggu (15/5).
Bagaimana tanggapan Bapak pada insiden ini?
Polisi dengan caranya sendiri bisa mengungkap masalah ini. Kan sudah ada bukti awal.
Motifnya apa?
Wah tidak tahu. Tapi yang jelas tidak ada kaitannya dnegna politik.
Bukankah beliau adalah tim sukses JK?
JK hari ini membentuk tim sukses. Dan tim suksesnya ya Golkar. Nasrudin bukan pengurus Golkar. Dia juga bukan politisi. Tidak ada kaitanya dengan JK sebagai capres.
Hubungan Anda dengan beliau?
Dia teman main golf dan teman dari Makassar juga.
Harapan Anda?
Kami mendesak polisi untuk mengusut hal ini. Balas dendam itu kriminal. Yang jelas, yang mau saya tekankan, Nasrudin itu bukan politisi.
Nasrudin, Pintar Main Tenis dan Jago Bergaul
Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen dikenal memiliki jaringan pergaulan yang luas. Sejak zaman Presiden Soeharto berkuasa, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) ini sudah berkawan akrab dengan orang-orang penting kala itu.
“Dia kan pintar main tenis jadi dari dulu memang bergaul dengan orang-orang besar. Zaman Soeharto jadi presiden dia sudah bergaul dengan Hari Sabarno, AA Baramuli, Andi Ghalib dan orang-orang terkenal zaman itu,” cerita anggota DPR Ali Mochtar Ngabalin kepada detikcom, Minggu (15/3).
Ngabalin mengaku sudah lama mengenal Nasrudin. Keduanya sama-sama berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Ketika masih sekolah, keduanya bergabung di Pelajar Islam Indonesia (PII). “Dia kawan saya di PII. Sama-sama anak Palu,” katanya.
Ngabalin mengakui kehandalan Nasrudin dalam bergaul. Menurut politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini, Nasrudin juga dikenal oleh koleganya sebagai orang jujur dan pekerja keras.
Meskipun memiliki pergaulan yang luas, dan kenal dengan sejumlah tokoh partai politik, Nasrudin tidak bergabung dengan partai politik tertentu. “Dia tidak aktif di partai,” ujar Ngabalin.
Ngabalin tidak begitu ingat dengan riwayat pendidikan sahabatnya itu. Yang dia ingat, Nasrudin lulusan Universitas Tadulako.
Nasrudin Dikenal Luwes dengan Petinggi Parpol
Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnaen (50), dikenal luwes bergaul di kalangan semua partai politik. Selain itu dia juga dikenal dekat dengan tokoh masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
“Pak Nasrudin kenal dengan petinggi parpol. Dia juga suka membawa teman-teman parpolnya ke kantor,” ujar Public Relations Manager PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Menurut Budi, selain parpol, tokoh masyarakat dan LSM, Nasrudin juga dekat dengan mantan pejabat di negeri ini. Hal ini, lanjut Budi, wajar sebab induk perusahaan tempat Nasrudin bekerja yakni RNI mengerjakan proyek pemerintah.
Apakah penembakan itu terkait dengan Pemilu? “Waduh saya nggak mau berspekulasi ke sana. Yang jelas beliau orang yang luwes. Itu terlalu jauh,” katanya.
Direktur PRB Lainnya Bertanya-tanya Motif Penembakan Nasrudin
Kabar ditembaknya Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnaen (41), membuat kaget direksi lainnya di PT PRB maupun PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), induk PRB. Mereka bertanya-tanya motif penembakan oleh orang tidak dikenal itu.
“Semua kaget mengenai ini. Apa kejadian ini seolah-olah perampokan atau ada unsur dendam pribadi. Yang jelas sekarang ini mereka bertanya-tanya. Motifnya apa, belum pada tahu,” ujar Public Relations Manager PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Budi Perbawa Aji.
Menurut Budi, perusahaan terus memonitor keadaan Nasrudin. Perusahaan juga telah mengirimkan perwakilannya ke RSPAD Gatot Subroto.
Ada Motif Dendam atau Tidak, Keluarga Pasrahkan ke Polisi
Motif penembakan pada Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (anak usaha sebuah BUMN di kawasan Kuningan, Jaksel), masih misterius. Apakah karena dendam?
“Nggak tahu ada dendam atau tidak, kita serahkan ke polisi saja,” ujar seorang kerabat Nasrudin yang menjenguk di ICU lantai 2 RSPAD, Jl Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Minggu. (detikcom/k)

This entry was posted on Senin, Maret 16th, 2009 at 09:20 and is filed under Berita Utama. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

ABRASI PANTAI LABOMBO KOTA PALOPO


Akibat ulah manusia yang tidak arif dalam mengelolah lingkungannya sehingga Kawasan Hutan bakau sepanjang kurang lebih 20 km yang ada dikota palopo hampir 60 % telah mengalami kerusakan dan mengakibatkan abrasi,

ini dikarenakan ulah masyarak yang tidak memiliki kearifan dalam mengelolahnya dalam membuka areal tambak dan penggunakan kayu itu sendiri. ini dipicu oleh membomingnya harga rumput laut penggunaan kayu untuk peruntukan pembangunan rumah masyarakat dan proyek pemerintahan, harapan saya pribadi semoga apa yang kita liat 10 tahun yang lalu dengan mangrove kota palopo akan sama yang akan diliat oleh generasi kita yang akan datang

Wednesday 25 March 2009

BAKTI SOSIAL GERAKAN BERSIH PANTAI PANTAI LABOMBO


Alam yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu Darat, laut dan Udara merupakan Anugerah Ilahi yang patut di Syukuri oleh umat manusia yang ada dimuka bumi ini. Dimana Negara Indonesia yang merupakan

negara kepulauan, dan khususnya kota Palopo yang terletak pada pesisir pantai teluk bone yang kaya akan sumber daya kelautan, dan merupakan sumber obyek wisata yang dapat menghasilkan pendapatan bagi kas daerah jika dikelolah dengan profesional
Pantai Labombo sebagai salah satu obyek wisata pantai yang menjadi andalan kota Palopo yang sampai saat ini tidak mendapat perhatian yang khusus dari segi kebersihan dan sosialisasi pemahaman tentang kebersihan obyek wisata pantai kepada masyarakat kuhusunya bagi generasi muda, karena mengingat hal tersebut diatas merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan atau pengunjung.
Untuk mewujudkan dan merealisasikan hal tersebut diatas maka perlu melibatkan semua komponen yang ada dalam hal ini generasi muda sebagai cikal bakal penerus masa depan dan berdasarkan kedudukan didalam masyarakat Bangsa dan Negara. Generasi muda adalah mata rantai yang paling dalam menghubungkan masa sekarang dan masa yang akan datang dengan melihat masa lampau. Sudah menjadi keharusan bagi mereka yang mempunyai kepedulian terhadap semua aspek khususnya kepedulian terhadap kelautan.
Kegiatan diprakarsai Kelompok Pecinta Alam ( Wahana Cinta Lingkungan Hidup Kota Palopo ) yang melibatkan berbagai Organisasi kepemudaan Se-Kota Palopo, yang pelaksanaanya telah dilakukan 3 ( tiga ) kali dalam tiap tahunnya, harapan kami di tahun mendatang kegiatan – kegiatan ini mendapat perhatian penuh pihak yang terkait

Tuesday 24 March 2009

Idrus Marham Pemuda yang Gigih


Rabu, 16 Mei 2007
Sebagai politisi muda, Idrus Marham terbilang sangat gigih. Pria kelahiran Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1962 yang memulai kiprahnya saat menjadi Ketua Umum BKPRMI (Badan Kontak Pemuda dan Remaja Masjid se-Indonesia) di Masjid Istiqlal Jakarta ini, selalu saja mendapatkan tempat di mana dia berada. Selain cerdas, Idrus-yang menamatkan pendidikan sekolah dasarnya hanya dalam waktu empat tahun-memiliki semangat yang tinggi untuk menggapai cita-citanya.

Karena semangat dan perjuangannya yang keras, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar ini kemudian terpilih menjadi Ketua Umum KNPI. Dari sana pula ia kemudian dipercaya menjadi Wakil Presiden Pemuda Dunia hingga sekarang.

Dulu, kedekatannya dengan mantan Wakil Gubernur DKI Basofi Soedirman membawa Idrus ke kancah politik yang semakin dalam. Dia kemudian dipercaya menjadi Koordinator Forum Dinamika Jakarta (FDJ) dan saat Basofi Soedirman menjadi Gubernur Jatim, Idrus mengelola organisasi pemuda di Surabaya, Bravo Kaula Muda (BKM).

Idrus-yang dikenal sebagai tokoh pemuda-meski kini sibuk dengan sederet kegiatan politik dan mengajar di sejumlah perguruan tinggi, dia tetap saja meluangkan waktunya untuk organisasi pemuda sayap partai Golkar, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) bersama tokoh pemuda Yorrys Raweyai.

Sebagai politisi muda Partai Golkar, pemuda lajang ini berharap bisa membangun politik demokrasi yang sehat dan konseptual. Sebab, katanya, saat ini banyak orang yang memiliki kekuasaan tapi tidak punya konsep untuk menjalankannya. Akibatnya, kata Idrus, pemerintahan menjadi kurang stabil. (Kartoyo DS)

Gerakan Berantas Politisi Busuk Belum Optimal

Yogyakarta, Kompas - Gerakan memberantas politisi bermasalah atau politisi busuk cenderung masih terkonsentrasi di kalangan penggiat gerakan masyarakat sipil. Hingga kini gerakan tersebut belum mengarah pada masyarakat luas. Kelompok masyarakat di tingkat akar rumput dan di daerah cenderung belum memahami gerakan ini.


”Sosialisasi ke sejumlah daerah yang sudah melakukan deklarasi gerakan perlu diintensifkan. Tokoh daerah juga harus lebih banyak dilibatkan,” ujar pakar hukum dan pengacara Budi Santosa dalam seminar ”Gerakan Tidak Pilih Politisi Busuk” yang digelar oleh Forum Lembaga Swadaya Masyarakat, Jumat (21/11).
Kemunculan gerakan antipolitisi busuk merupakan antiklimaks dari ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga legislatif. Ketidakberesan di tingkat legislatif ini pada akhirnya telah menimbulkan embrio arogansi di tingkat eksekutif. ”Pemerintahan yang baik hanya dapat diwujudkan oleh politisi yang baik dan bermoral,” tambah Budi.
Kriteria politisi busuk, antara lain, pelanggar hak asasi manusia, pelaku korupsi, dan pelaku penyimpangan seksual. Karena setiap orang berhak atas perlindungan kehormatan dan martabatnya, pengusutan politisi busuk jangan sampai mengabaikan hak- hak tersebut.
Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat Octo Lampito menambahkan, media massa memiliki peran besar untuk memberantas politisi busuk. (WKM)

Caleg Yang Layak


Pemilihan Calon Anggota Legislatif tinggal menghitung hari, namun dari beberapa partai politik yang ada di Kota Palopo yang mengusung para caleg hanya ada satu caleg yang layak jual di masyarakat yaitu : mochtar dalle Nomor Urut 9 dari parti GOLKAR DP II Kota Palopo, beliau ini adalah sosok pemimpin yang tauladan karya beliau sampai hari ini sudah dirasakan langsung atau tidak


tidak langsung oleh masyarakat, beliau sangat sederhana dan tutur kata yang santun walaupun demikian ini adalah proses demokrasi dimana kita tidak memasakka kehendak untuk menyuruh masyarakat memilih beliau, harapan saya secara pribdi menghimbau kepada masyarakat Kota Palopo terkhusus daerah pemilihan II ( Kec. Wara, Wara Timur, Wara Selatan, Sendana dan Kec. Mungkajang kiranya pilih caleg jangan karena di iming - iming sesuatu tapi pilih karena kapasitas dan pribadinya. Bravo Mochtar Dalle

Monday 23 March 2009

Overview : Masalah Perikanan Path Depandency

Ketika Ferdinand de Lesseps, seorang jutawan dan insiyur dari Prancis memimpin yang pernah dia alami ketika membangun terusan Suez ( dia juluki the Hero Of Suez atau Pahlawan Suez ) harus kandas di Panama. Tim Prancis yang merupakan tim pertama yang bertanggung jawab terhadap pembangunan Kanal tersebut gagal melaksanakan tugasnya, bahkan kemudian proyek tersebut dihentikan ( abandoned ), Tim tersebut kewalahan dengan adanya factor x yang menyebabkan sulitnya tenaga kerja bekerja secara produktif. Hampir sebagian tenaga kerja tersebut sakit terserang malaria yang sama sekali tidak terdeteksi sebelumnya oleh Tim Prancis. Bahkan diperkirakan selama periode enam tahun pembangunan Kanal itu, 10 sampai 20 ribu jiwa meninggal akibat berbagai penyakit. Ketika kemudian Amerika Serikat di bawah pimpinan Presiden Theodore “ Teddy “ Roosevelt mengambil alih proyek tersebut pada awal tahun 1990-an, langkah pertama yang dilakukan oleh Tim AS adalah memanggil dokter William Gorgas dan dokter Ronald Reed untuk membasmi sumber penyakit malaria lebih dahulu. Pekerjaan ini dirasakan berat dan bahkan semula dianggap membuang waktu dan biaya, namun yang terjadi kemudian adalah pembangunan proyek miliaran US$ tersebut berjalan lancer dan bahkn menjadi jalur strategis pelayaran penting di abad kedua puluh.
Sepenggal kisah di atas hanyalah satu ilustrasi untuk menggambarkan situasi yang sama dalam membangun perikanan Indonesia. Pencapaian pembangunan sector perikanan yang tangguh haruslah dimulai dari membasmi “ masalah – masalah “ yang melekat di sector perikanan. Bahkan dalam jurnal terbaru fish and fisheries tahun 2005, Smith dan Link menulis artikel yang provoktif dengan judul “ Autopsy your dead and living : a proposal for fisheries science, fisheries management and fisheries “, Dalam artikel tersebut kedua penulis menawarkan metode yang digunakan dalam dunia kedokteran, yakni melakukan “ otopsi “ terhadap perikanan untuk membenah akar permasalahan dan kebijakan yang selama ini dirasa kurang tepat. Dari “ Otopsi “, inilah baru kemudian dilahirkan kebijakan yang berbasis pada kegagalan masa lalu.
Selama ini masalah – masalah tersebut sering tidak tampak dipermukaan sebagai suatu permasalahan yang krusial yang harus dipecahkan lebih dahulu, pada hal sering kali program-program pembangunan perikanan yang sedang dan akan dijalankan oleh pemerintah berada di jalan buntu jika masalah di sector ini tidak di atasi lebih dulu. Sebagai contoh, kegagalan pembangunan perikanan di Kanada pada awal tahun 1980-an membuat pemerintah mengambil strategi yang berbeda dengan lebih dulu membasmi penyakit perikanan. Dengan Program Davis Plan ternyata diketahui bahwa